Senin, 02 Oktober 2017

NEW GENERATION - TOURING WAJIB DAN BAKSOS

TOURJIB atau yang lebih sering kita kenal dengan Touring Wajib, biasanya menjadi ajang ritual tahunan yang ditunggu-tunggu seluruh member HMPC Jakarta. Bagaimana tidak? Di event inilah seluruh member semua angkatan bisa ketemu bareng, rolling bareng, becanda bareng, dan serunya lagi menikmati indahnya Indonesia juga bisa bareng.

Ritual tahunan ke-2 di 2017 ini, HMPC Jakarta kembali menyajikan hangatnya kebersamaan. Bukan hanya menikmati secangkir kopi panas besama, tapi juga riuhnya sambutan karena datangnya keluarga baru yang begitu kental terasa.

Special Tourjib di tahun ini, HMPC Jakarta menambahkan agenda untuk melaksanakan Bhakti Sosial di lokasi Tourjib di bilangan Pantai Pelabuhan Ratu

“New Generation”, begitulah thema yg diambil panitia di event pertengahan tahun ini. Harapan kami, generasi ini yang akan membawa tongkat kelangsungan hidup HMPC Jakarta dikemudian harinya. Membawa Keluarga Besar HMPC Jakarta menjadi jauh lebih baik dan terus berkarya menuju kedewasaan penuh…

Touring sepeda motor adalah kegiatan yang menyenangkan. Karena itu, semua komunitas pasti menjadikannya kegiatan wajib. Seperti yang dilakukan oleh Honda Mega Pro Club ( HMPC) Jakarta yang melakukan touring wajib ( tourjib) pada tanggal 30 september 2017 sampai tgl 1 oktober 2017 di pelabuhan ratu tepatnya di villa cempaka ratu.

Sama seperti berkendaran pada umumnya, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan menjelang touring. Ini adalah hal-hal umum semacam memastikan bahwa sepeda motor dan si pengendara itu sendiri dalam keadaan fit dan beberapa hal khusus yang juga tidak kalah pentingnya adalah memakai perlengakapan berkendara yaitu helm full face, sarung tangan panjang dari bahan kulit, jaket dari bahan kulit atau parasit tebal, celana berbahan tebal atau jeans dan sepatu diatas mata kaki dari bahan kulit

Selain itu, ada pula yang perlu diperhatikan secara kolektif. Salah satunya adalah bagaimana formasi berkendara yang benar. Menurut Dewo Kadiv touring HMPC Jakarta formasi berkendaran adalah tergantung keadaan jalan.

Tentu, baik saat berjajar ataupun dalam satu baris, jarak aman antara satu motor dan motor lainnya harus tetap diperhatikan. Jumlah satu rombongan pun tidak boleh terlalu banyak. Menurut Dewo idealnyasatu rombongan ada lima belas motor. Menurutnya, rombongan yang kecil dapat membuat berkendara lebih nyaman  dan bisa mengurangi arogansi di jalan.

“Per rombongan bisa lima belas Berangkatnya tiap 15 menit sekali. Nanti rombongan paling terakhir bagian ‘sapu ranjau’. Tugasnya bawa sparepart, kunci, kalau-kalau ada masalah pada rombongan lain,” terangnya. Dalam satu rombongan ini, usahakan agar ada minimal satu orang yang tahu jalan. Selain tim sweeping, Dewo yang di komunitasnya bertanggung jawab untuk mengurusi touring dan mechanical mengatakan bahwa dalam satu kelompok juga harus ada beberapa petugas lain. “Ditambah ada ketua rombongan dan bloker, kalau lebih dari 10,” jelasnya.

Acara touring wajib dan pelantikan tersebut juga disertai dengan acara bakti sosial yaitu santunan kepada anak anak pondok pesantren Ar Rosaq yang di pimpin oleh Dody kurniadi S,ag. Santunan yang diberikan pada 50 anak yatim tersebut di wakili oleh ketua HMPC jakarta Iman Nugroho atau lebih akrab di panggil bang Jejen.

” Acara bakti sosial ini rutin kami lakukan, indah nya berbagi dan menumbuhkan jiwa sosial buat rekan rekan semua di HMPC itu adalah salah satu misi kami ” ujar bang Jejen.